Dan pada suatu saat ia terinspirasi pada sebuah pertandingan tinju yang membuatnya menulis tentang manuscript film olahraga tinju yang berjudul “Rocky”. Setelah ia selesai menulisnya, ia mencoba menawarkan skripnya kepada berbagai perusahaan film, tapi tidak ada yang mau membelinya. Sampai pada akhirnya, ada sebuah perusahaan yang mau menawar naskah film tersebut dengan harga yang tidak murah. Saat itulah muncul kebimbangan dalam hatinya. Uang itu cukup untuk membuat hidupnya lebih layak, tapi di sisi lain ia ingin menjadi seorang bintang, seorang aktor terkenal, bukan seorang penulis naskah film. Kemudian ia mencoba menawarkan kepada perusahaan film tersebut agar ia menjadi aktor utamanya, namun mereka menolak karena mereka sudah memilih seorang aktor yang sudah berpengalaman untuk film tersebut. Bahkan saat harga naskah itu dinaikkan ia tetap terus menolaknya. Akhirnya perusahaan tersebut menyerah dan mereka mengijinkannya untuk menjadi pemeran utama dengan syarat naskah itu dijual dibawah dari harga awal.
Walaupun menurut orang lain itu adalah keputusan terburuk yang pernah ia lakukan tetapi dia tahu bahwa yang dia lakukan ini hanyalah menunda kesenangan sesaat, untuk mendapatkan kesenangan lain yang lebih besar. Dan saat film “Rocky” diluncurkan, film itu laris dan menjadi box office di seluruh dunia. Bahkan mendapatkan total penjualan bersih 171 dollar serta mendapatkan satu piala Oscar. Akhirnya pada saat itu ia mulai naik daun menjadi aktor kelas atas Hollywood dan mulai banyak tawaran untuk dirinya.
0 comments:
Posting Komentar